Batu alam adalah salah satu material yang banyak digunakan masyarakat, terutama untuk penyelesaian akhir (finishing) bangunan. Kesan alami (natural) serta tampilannya yang dekoratif
menjadi salah satu alasan batu alam menjadi begitu populer. Dinding,
taman, pagar, bahkan kamar mandi tidak luput dari sentuhan material
ini. Keragaman jenis serta cara pemasangannya yang mampu menghasilkan
berbagai macam pola dan tampilan membuat batu alam seolah menjadi menu
wajib dalam pembangunan sebuah rumah.
Namun perlu diingat bahwa
tidak semua bagian rumah bisa mempergunakan material batu alam. Ruangan
yang mudah terkena kotoran seperti dapur dan garasi sebaiknya
menghindari pemakaian material ini, mengingat karakter batu alam
apabila terkena kotoran seperti cipratan oli atau minyak akan sulit
dibersihkan.
Saat ini banyak tersedia variasi dan jenis batu alam
di pasaran. Jenis batu alam dapat dibedakan dari proses penciptaan,
tingkat kekerasan, kandungan mineral serta daya serap atau besar kecil
pori-pori. Batu jenis lempengan dengan permukaan rata umumnya dipakai
untuk lantai atau pelapis dinding, sedangkan batu dengan permukaan kasar
banyak digunakan untuk dinding luar atau pagar.
Secara umum jenis batu alam dapat dibedakan menjadi dua yaitu
1.Batu Keras
Batuan
jenis keras adalah batuan yang usianya lebih tua. Kondisi tersebut
memberi dampak bahwa batu jenis ini mempunyai tingkat kepadatan yang
tinggi dan porositasnya rendah.
Jenis batuan ini sangat kuat dan keras. Berikut beberapa contoh batu jenis keras :
– Batu Andesit
Batu andesit adalah batu paling keras di antara batu alam yang umum dipakai serta memiliki tingkat porositas kecil karena berpori rapat. Batu jenis ini berasal dari gunung berapi dan memiliki beberapa ciri yang mudah dikenali, yaitu berwarna abu-abu atau hitam serta ada pula yang memiliki bintik hitam karena adanya proses pembakaran lebih lanjut. Jenis batu ini sudah sangat lama dipakai sebagai material bangunan. Bahkan di era kolonial Belanda, batu andesit sering digunakan sebagai bahan untuk mempercantik dinding, pagar, jembatan, bahkan saluran irigasi. Sifat batu yang padat dan tahan terhadap cuaca serta lumut, membuat batu ini menjadi favorit untuk dipakai sebagai dinding waterfall juga kolam minimalis dan cocok dipakai di segala ruang. Apalagi tipe batu ini sesuai untuk bangunan yang cenderung memiliki gaya minimalis.Batu Andesit memiliki bentuk lempeng dan tersedia di pasaran dalam berbagai ukuran yaitu 5 cm x 20 cm hingga 20 cm x 40 cm serta memiliki ketebalan 3-4 cm. Sedangkan jenis dan warnanya bervariasi. Batu jenis ini dinamai sesuai daerah asalnya, misal andesit cibereum, andesit cipanca, andesit gunung haur ataupun andesit cilimus. Masing masing mempunyai karakteristik dan keunikannya tersendiri. Motif yang tersediapun beragam, mulai dari alur lurus, alur cacing, belah ketupat, diagonal hingga Napoli. Adapun pola pemasangannya memiliki berbagai variasi, seperti susun bata, susun sirih, kotak-kotak bujur sangkar, pemasangan maju mundur dan sebagainya. Pola susun bata paling banyak digunakan karena menjadikan struktur pelapis dinding menjadi kuat dan saling mengikat.
– Batu gilang
Pengaplikasian batu gilang ini sebagian besar digunakan untuk bagian luar (eksterior) misal dinding pagar, kolam, pilar (kolom) serta taman kering. Namun tidak menutup kemungkinan untuk diterapkan di dalam ruangan (interior).
– Batu Marmer
Pemakaian batu marmer di dalam rumah mampu memberi kesan mewah. Urat pada batu marmer memberikan tampilan yang menarik. Batu marmer di pasaran dijual dalam bentuk lempengan yaitu marmo ( permukaan gelombang), bakaran (permukaan dibakar), keprik ( bermuka gerigi) dan Napoli ( geriginya lebih besar).
Selain marmer import, batu jenis ini dapat pula ditemukan pbeberapa tempat di Indonesia. Tulungagung adalah salah satu penghasil marmer terlama di Indonesia. Citatah adalah salah satu penghasil marmer di Indonesia yang mampu membawa nama Indonesia sebagai salah satu produsen marmer di dunia. Saat ini penghasil marmer di Indonesia tersebar di berbagai daerah seperti Lampung, Jawa Tengah, Bandung, Sulawesi, Kalimantan, Bangka, dan Kupang
Jika memutuskan untuk menggunakan marmer disarankan untuk memilih yang berwarna gelap. Karena marmer memiliki pori-pori yang dapat menyerap noda akibat tumpahan kopi atau bahan kimia. Kelemahan material ini adalah tidak tahan terhadap goresan. Untuk mengatasinya, marmer bisa diberi lapisan akrilik atau coating. Hal ini membuat marmer tetap mudah dibersihkan jika terkena noda. Atau kita bisa memakai jasa poles marmer. Proses pemolesan dapat dilakukan secara rutin tiap 3 atau 6 bulan sekali. Perlu diperhatikan bahwa sifat marmer yang sensitif terhadap perubahan cuaca maka hindari penggunaan marmer untuk bagian rumah yang sering terkena hujan dan panas.
– Batu Granit
Granit (Granite) adalah
salah satu jenis batu alam yang popular di masyarakat, ditambang dalam
bentuk balok-balok besar. Granit adalah batuan beku intrutif yang sudah
banyak di aplikasikan pada rumah tinggal, gedung, mal, hotel, rumah
sakit dan lain-lain. Kata granit berasal dari bahasa bahasa Latin, granum.
Granit sangat cocok digunakan untuk pelapis dinding (Wall veneer),lantai
serta dinding kamar mandi agar menimbulkan suasana natural dan segar.
Karena sifatnya yang tahan terhadap susuh tinggi, batu jenis ini bisa
digunakan di permukaan dapur (countertops). Strukturnya yang
keras memungkinkannya untuk digunakan di dalam maupun di luar ruangan.
Untuk memperlambat pertumbuhan jamur pada permukaannya maka dapat
ditambahkan polish.
Di pasaran dikenal 2 jenis batu granit, yaitu
batu granit yang berasal dari dalam negeri (lazim disebut granit lokal)
maupun dari luar negeri (granit import). Beberapa jenis batu granit
local yang dikenal (berdasarkan daerah asal dan warna) diantaranya Pulau
Bangka (Bianco Beli-putih dan Azul Bangka-biru), Mendalam Pemalang
(granit abu), Granit lampung (granit merah) , Bangka (granit putih)dan
Belitung (granit putih dan granit merah muda/pink).
2.Batu Lunak
Batuan
jenis lunak adalah batu yang usianya lebih muda sehingga mempunyai
tingkat kepadatan lebih rendah dengan tingkat porositas tinggi. Hal
inilah yang menyebabkan jenis batuan ini lebih lunak. Beberapa batu
jenis lunak ini diantaranya :
– Sandstone
Batu pasir atau sandstone
berasal dari endapan butiran pasir yang mengalami perubahan selama
bertahun-tahun. Sebagian besar batu pasir terbentuk oleh kuarsa atau feldspar karena mineral-mineral tersebut paling banyak terdapat di kulit bumi. Seperti halnya pasir, batu pasir (sandstone) dapat
memiliki berbagai jenis warna dan warna umum adalah coklat muda,
coklat, kuning, merah, abu-abu dan putih. Karena lapisan batu pasir
sering kali membentuk karang atau bentukan topografis tinggi lainnya,
warna tertentu batu pasir dapat dapat diidentikkan dengan daerahnya.
Sebagai contoh, sebagian besar wilayah di bagian barat Amerika Serikat
dikenal dengan batu pasir warna merahnya.
Batu pasir tahan
terhadap cuaca tapi mudah untuk dibentuk. Karakteristiknya lunak dan
mudah dipahat. Penggunaannya cocok untuk di dalam (interior) dan di luar
ruangan (eksterior). Batuan jenis sandstone ini umumnya bersifat
porous. Apabila digunakan pada lantai yang memikul beban berat , misal
carport, pilihlah batu yang memiliki ketebalan 4 cm keatas. Sedangkan
untuk penggunaan di luar ruangan (eksterior), pilihlah pada ruangan
(area) yang panas dan tidak lembab, karena jamur dan lumut sangat cepat
tumbuh di batu jenis ini. Untuk menghindari tumbuhnya jamur dan lumut
pada batu, pergunakan coating.
Untuk memperoleh hasil
maksimal, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat pemasangan
atau instalasi. Batu jenis ini hendaknya dipasang dalam keadaan basah
atau dicelupkan kedalam air terlebih dahulu hingga benar-benar basah,
kemudian baru dipasang. Pergunakan adukan semen dan pasir atau semen
instan, karena batu jenis ini menyerap kandungan air dari adukan semen
yang mengakibatkan adukan semen tidak melekat dengan sempurna.
Beberapa contoh batu pasir (sandstone) yang banyak dikenal di pasaran, diantaranya :
- Batu Palimanan
Ada dua macam bentuk batu palimanan yaitu RTM (Rata Mesin) dan RTA (Rata Alam). RTM memilik ciri khas kedua sisinya halus sedangkan RTA salah satu sisinya tampak kasar menonjol. Batu palimanan cocok dipasang pada bidang eksterior maupun interior suatu bangunan. Sifatnya yang empuk menjadi keistimewaan batu ini sehingga dapat dibentuk menjadi aneka ornamen dan patung.
Karena memiliki warna yang terang dan berpori, sangat disarankan apabila selesai dipasang langsung diberi pelapis batu alam atau coating, untuk menahan laju tumbuhnya lumut. Pada Batu Palimanan kuning, coating dapat pula berfungsi sebagai penajam warna sehingga serat-seratnya akan semakin jelas terlihat seperti pada kayu yang sudah di pelitur.
- Bali Green
- Batu Breksi
– Limestone
Limestone
atau batu gamping adalah batuan yang terbentuk dari pengerasan kapur.
Contoh batuan jenis limestone yang banyak dikenal di pasaran adalah batu
paras. Batu paras memiliki tekstur yang halus. Proses pembuatannya
banyak dibantu dengan mesin. Ada beberapa pilihan warna diantaranya
kuning, hijau, cokelat, dan putih. Ukuran yang umum diperjualbelikan
adalah 10 cm x 10 cm sampai 20 cm x 40 cm.
Batu paras
cocok diaplikasikan di segala ruang (eksterior maupun interior). Namun
ada hal yang perlu diingat bahwa batu paras memiliki tingkat porositas
tinggi sehingga mudah lembab dan ditumbuhi lumut. Sehingga jika
dipergunakan di luar ruangan (eksterior) hendaknya dilapisi dengan
coating. Hal lain yang perlu mendapat perhatian adalah pada saat
pemadangan hendaknya menggunakan adukan semen yang lembek agar batu
dapat terikat kuat di dinding.
Batu paras yang banyak beredar di pasaran berasal dari dua daerah berbeda. Batu paras dari Bali dikenal dengan sebutan “Paras Taro” sedangkan yang berasal dari Yogyakarta dikenal dengan sebutan “Paras Yogya.”
– Batu Candi
Di pasaran batu candi banyak dijual dalam bentuk lempengan. Ukuran yang tersedia diantaranya, 10 cmx20 cm, 15 cmx30 cm, 20 cmx20 cm, 20 cmx30 cm, 20 cmx40 cm, dan 40 cmx40 cm. Karena sifat batu candi yang mudah menyerap air, sebaiknya jika diaplikasikan di luar ruangan (eksterior) dilapisi dengan coating agar tidak ditumbuhi lumut. Jenis batu candi yang populer adalah Borobudur lava.
Sebenarnya masih banyak jenis batu alam lain yang tersedia di pasaran, namun setidaknya apa yang disajikan di atas dapat membantu pembaca untuk lebih mengenal jenis dan karakteristik batu alam.Terima kasih atas kunjungan anda Semoga bermanfaat buat kita semua, dan bila anda membutuhkan jasa pemasangan batu alam pada rumah maupunkantor anda jangan segan segan memakai jasa kami TIANGGADA_Art selalu siap membantu anda.